Senin, 02 Mei 2011

Seribu Kisah Aku Adalah.


Aku adalah persona. Aku adalah kebermaknaan di setiap scene otak berwarna biru dan merah muda. Aku adalah endorphin yang menyusup kaki jemari. Aku adalah senyuman dari wajah keriput nenek penjual kacang di pinggir bioskop cikini raya. Aku adalah butir-butir pasir coklat, putih, merah, dalam saku celana. Aku adalah benang merah dari uang seribu rupiah milik dia. Aku adalah huruf-huruf panjang yang menyusun kertas aroma vanilla. Aku adalah buah berry diatas pie kesukaan nina. Aku adalah kayu manis dalam cappuccino hangat meja pak tua. Aku adalah gelembung sabun bocah bocah cina.aku adalah irama chacha dansa pengantin muda. Aku adalah janji setia yang mengalir dari kenangan akan satu ketika. Dimana cupcake kuning hijau muda terhidang dietalase toko belanda tua

Aku adalah pintu kayu tua. Aku adalah rumah hijau dengan kamar-kamar 3 x 3. Aku adalah dapur mungil dengan kompor yang berderit. Aku adalah toaster roti yang meloncat pagi-pagi. Aku adalah fragmen speaker berceloteh tentang rihanna. Aku adalah satu sendok teh kopi, tiga sendok teh krimmer dua sendok teh gula dan sejari uap panas dari air termos dalam cangkir orange Aku adalah molekul udara yang hinggap pada jemuran . aku adalah matahari yang melongok dari balik jendelaa. aku adalah tanah merah basah . Aku adalah aroma belimbing manis hijau-hijau . aku adalah suasana theme for Elvira. Rumput –rumput yang bercerita semalam ada malaikat datang menyapa. Aku adalah tepian sungai yang bening. Jejeran atap rumah –rumah merah marun di tepi jalan. Kupu-kupu memerdukan sayapnya berceloteh tentang bunga mawar liar di depan beranda. Semut beriirng memutih memanjang berpelukan. batu-batu tersusun rapat mesra.


Aku adalah sepotong janji. Janji untuk kesetiaan setiap pegangan. Janji diantara bibir basah yang menarik senyum mesra. Aku adalah secarik harapan. Harapan yang terpegang teguh dari setiap mimpi-mimpi kecil. Harapan tentang kemegahan cinta yang menyelimuti benak setiap pecinta. Aku adalah pengabdian. Pengabdian kepada mereka yang terpejam oleh realita. Pengabdian akan indahnya aksara dan berkilaunya singgasana kemuliaan jiwa. Aku adalah deburan kegelisahan. Kegelisahan yang meramuku untuk segera melompat dan berlari. Kegelisahan yang membuatku terdiam, mematut diri, menyendiri. Aku adalah rasa. Yang member warna pada lidah yang mengecap. warna yang memberi rasa pada titik kerucut di rongga mata. Aku adalah kemilau bulan yang bulat dan tertawa .aku adalah kayu yang lembab, udara yang mengisi rongga dada, bumi yang terpijak erat, api yang menjilat menghidupkan, air yang mengalir diantara pegunungan dimana lelaki tua duduk bersama kekasihnya.



Aku adalah perpustakaan dengan ribuan buku tua. Aku adalah music klasik yang terdengar dari headphone di sudut ruang berkaca. Aku adalah kertas-kertas bermakna. Aku adalah pensil-pensil warna. Aku adalah sketsa. Aku adalah diskusi tentang hidup dan makna dunia. Aku adalah bilik kuning muda. Aku adalah drama. Aku adalah pentas keajaiban cinta. Aku adalah toilet wangi dahlia. Aku adalah tulip ungu muda menyentuh paras ayu dara muda


Aku adalah pecinta. Setidaknya, aku pecinta untuk mereka yang bercinta. Atau setidaknya, aku pecinta bagi mereka yang ingin bercinta. Aku adalah darah segar yang meronakan tulang pipi gadis muda. aku adalah agenda. Aku adalh rasa yang menggetarkan untuk menyentuh puncak dunia. Aku adalah salju cair. Aku adalah kerumitan yang sederhana. Aku adalah akar yang dalam. Aku adalah batangyang menjulang. aku adalah daun hijau yang segar. Aku adalah ranting yang ramping. Aku adalah buah rasa.


Aku adalah batu hitam mengkilap yang mengendap dalam danau minyak yang gelap. Aku adalah melodi yang terhempas oleh kibasan pedang. Aku adalah sisi-sisi berlian merah hitam.aku adalah garis putih melingkar di jari. Aku adalah kebekuan yang hinggap pada air. Aku adalah pelangi warna tiga yang pergi sembunyi-sembunyi. Aku adalah sepi yang sesak. Aku adalah sedih yang menyelinap dalam ruang 3x3.aku adalah lagu sendu syahdu dari radio tua disudut sana.


Aku adalah tujuan yang nyata. Absurditas yang melogika. Filosofi coklat manis yang hadir di sofa. Aku adalah titik tantangan jiwa. Aku adalah proses yang menyala-nyala. Aku adalah rasa manis, pedas, asin dari kuah percobaan cinta. Aku adalah jiwa dalam arti jiwa. Aku adalah kepala yang bermahkota. Aku adalah kenikmatan dalam derita. Aku adalah maestro yang membiarkan imajinasi meraja lela. Aku adalah maha karya dari jenius yang tak diduga. Aku adalah gadis kecil yang menertawakan kucing mengejar ekornya. . Aku adalah handuk hangat musim hujan. Aku adalah aroma vanilla. aku adalah pink blossom di senyum bibir tipis. Aku adalah highlight ungu yang disentuhkan kelopak mata. . Aku adalah pesta dengan gelas terantuk dengan irama . Aku adalah rasa

aku entah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar