Senin, 22 Agustus 2011

Marry in Subjective View



Mengapa kamu menikah?

Karena bagian dari sunnah rasul. Aku ingin menjalankan apa yang diperintahkan Allah yaitu dengan menikah. Dengan menikah, hati akan terasa tentram . Ada tempat untuk kita berpulang. Ibadah juga terasa indah. Kan, kata rasul, menikah itu adalah menggenapkan separuh agama. Dengan menikah, seluruh kehidupan kita akan terpelihara dari hal-hal yang tidak-tidak. Klise ya.. everybody know sebenarnya. Terdengar nggak subjektif. Apa aku terlalu normatif, tapi yach, aku hanya berharap bisa menjadi muslim yang baik. Begitu, nina..^^


Mengapa kamu menikah?

Emak gue dah nyap-nyap, secara usia gue dah lewat 30 tahun. Gue dah gak tahan lagi dengerin emak gue yang ngomel mulu tentang hidup gue. Dia bilang gue ini gak jelas hidupnya mau kemana. Entahlah, rasanya gue juga dah capek di kelilingi sama orang-orang yang ngomentarin hidup gue. Gue sebenarnya masih pengen sendiri. Masih banyak yang ingin gue capai. Tapi ya itu.. gue sadar harus lebih realistis dalam memandang hidup in i. Gak mungkin gue seperti ini terus. Gak mungkin sendiri terus, dengan banyak hal yang belum gue capai. Di keluarga besar gue, diajarin bahwa perempuan gak akan berarti kalau gak punya suami. So, kelihatannya perempuan tidak menarik bila tidak ada yang menginginkan. Jadi, ketika ada yang mau ma gue. Nerima gue keadaannya kayak gini. Walaupun, yach, jauh dari apa yg gue harapkan. Gue dah gak tahan lagi dengerin omelan emak gue, ya udah, gue terima aja dia. Yach, semoga ini adalah jalan yang terbaik buat gue. Gue gak nyesal koq dengan keputusan gue. Semoga aja, gue gak nyesal..


Mengapa kamu menikah?


Gue dah melakukan banyak hal dengan pacar gue. Hal-hal yang sebenarnya sepantasnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Gue dah beberapa kali selingkuh. Cowok gue juga kayak gitu. Jadi kami, dah melewati banyak episode bersama-sama. Kami dah kelamaan pacaran. Kadang merasa bosan, mau ngapain lagi. Keluarga juga dah wanti-wanti karena gerah juga kali ya ngelihat kita yang gak jelas mau kemana arahnya. Gue dah kerja, dia juga dah kerja. Jadi secara finansial, kami sebenarnya gak ada permasalahan berarti. Lebih baik lagi, kalau jadi satu. walau sadar, ini tidak mudah. Pacaran ma menikah, kata orang berbeda. Tapi yach.... begitulah. Jalanin aja yang ada...


Mengapa kamu menikah?

Aku sebenarnya gak kepikiran untuk menikah di usiaku ini. Kuliah aja belum selesai. Masih semester 6. Aku aja masih kayak anak-anak gini. Masih suka main ke mall, masih suka kongkow-kongkow ma temen-temen. Tiba-tiba aja, ada seorang yang datang di kehidupan gue. Dia datang dengan kebaikan yang bisa gue lihat di kehidupannya, dia punya tanggung jawab penuh, tahu apa yang ingin dia lakukan, dan dia punya perencanaan matang . secara usianya memang jauh diatas ku. Dia datang ke orangtua ku, dan taraaaaa.... kurang dari tiga bulan, aku dah jadi nyonya. Kuliah masih terus lanjut koq, dia mendukungku. Sekarang, lebih tenang aja. Pastinya ada perbedaan dibandingkan waktu belum menikah. Sekarang, aku punya tanggung jawab sebagai istri dan tahu bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan sebagai istri. Alhamdulillah... ^_^


Mengapa kamu menikah?

Aku capek sendirian, nin. Capek menghadapi hidup yang sepertinya makin keruh. Dari kecil, aku menjalani semuanya sendiri. Keluarga juga aku yang menopang, semenjak bokap ninggalin kami sekeluarga. Umurku sudah cukup, aku juga merasa cukup secara mental. Dengan menikah, aku bisa berbagi, nin. Bisa melihat segalanya tidak hanya dari kacamata pribadi. Ada banyak hal yang bisa aku eksplorasi dari diriku. Nah itu dia... I just found him. You know where?? Di sebuah biro jodoh di Jakarta. Aku ketemu dia, kita ngobrol, nyambung, dah satu visi. So, tunggu apa lagi... i wanna do it.


Mengapa kamu menikah?

Well.. mau yang jujur khan?? Aku butuh status. Mau jawaban lebih lanjut???
Yeah.. nanti loe bakal bilang gw penulis skenario sinetron lagi... yach, intinya gitu. Gue butuh secure secara finansial. Dan dia ngasih gw gerbang untuk mendapatkan hal itu. So.. hidup ini matre, nin. Sekali lagi, hidup ini matre. Gw gak peduli, kalo nanti suami gw bakal selingkuh, yang penting, gue adalah istri dia dan dia hidupin gw. Titik. There’s no other reason. Mungkin ada.. tapi well... gw hanya mau survive. Gw cantik. Dia mau mau gue. That’s all.



Mengapa kamu menikah?

Gue dan cowok gue itu soulmate. Kami banyak menikmati masa-masa bersama. Belum lama-lama banget sih pacarannya. Tapi gw merasa benar-benar klik. Gue sama-sama punya hobby fotografi, travelling, nonton... banyak hal deh yang gw sama ma dia. Diskusinya juga asyik. Gue gak bisa ngebayangin hidup kalo gak ada dia. I love him. He loves me.. we are in love and hopefully love each other until the end. Dari awal, kami memang mau mengarah ke serius. Jadinya, pas tabungan kita udah cukup. Kami tinggal menghadap orangtua, dan orangtua bilang oke. so.. jadilah gw the bride . hehehehe... 

Mengapa kamu menikah?
Hmmm... loe tau gw dah dua kali gagal menikah. Tapi gw gak pernah bilang kapok untuk gak mau menikah. Kenapa?? Karena gue tahu, gue layak dicintai. Kegagalan menjelang pernikahan gue yang dulu, bukan karena kegagalan gue, kegagalan mantan calon suami gue. Walaupun gue akuin waktu itu gue sempat terpuruk. Tapi memang gue gak buat dia. Dan dia gak buat gue. Intinya..gak jodoh deh. Karena gue percaya manusia itu dah diciptakan berpasang-pasangan. Nah, pas gue ketemu sama calon suami gue yang sekarang. O Tuhan.. gue bersyukur banget. Semuanya sekakan langsung dibukakan. Dan gak lama dari gue dikenalin oleh temen gue.., dia nyatain suka. Gue juga belajar untuk mengetahui bahwa lebih baik dicintai daripada mencintai.. then.. kita jadian, ngadep ortu. Dah.. merid. (tersenyum lebar... ). Rasanya menyenangkan.. menenangkan.. dan menggetarkan. Let you try it..

Mengapa kamu menikah?
Mau jawaban yang jujur, kan?? Dan subjektif?? Holaaah... gw coming out hanya ke elo doang nich. Tapi you have to keep the secret ya. Listen to me carefully... “ I am Gay”. Jangan kaget gitu wajah elo, gw tau elo pasti dah ngira-ngira dari awal kenal ma gue. So, kenapa loe tanya ke gue kenapa gue mau merid?? Karena gue tau di keluarga gue, Gay itu berarti mati, gak dianggap keluarga lagi. Gue gak siap dengan segala vonis itu. Jadinya, gue menikah untuk menutupi identitas gue yang ini. Gue sadar ini salah, tapi gue terpaksa ngambil keputusan ini. Hidup dalam kebohongan. Gue juga sadar kasihan banget dengan istri gue, tapi gue mau gimana lagi.. (tercekat), gue mau hidup normal kayak laki-laki biasa. Gue berusaha keras menjadi laki-laki biar istri gue gak tahu hal ini. Dan gue masih terus berusaha keras untuk ini.

Mengapa kamu menikah?

Aku sudah mengidam-idamkan pernikahan dari sejak aku berusia lima tahun. Pernikahan yang kubayangkan seperti putri yang dipinang oleh seorang pangeran. Oleh karena itu, aku berusaha untuk mendapatkannya. Aku selalu ingin menjadi yang tercantik , dan aku merasa layak menggandeng pria tampan. Aku ingin nuansa pernikahan seperti layaknya putri kerajaan eropa, di sebuah hotel mewah, dengan iringan musik klasik, dan taburan bunga segar. aku ingin bulan madu di tempat romantis mungkin di paris atau swiss. . aku sudah membayangkan semuanya Aaah.. indah banget bukan?? Terus apa yang kulakukan setelah menikah?? Hmm.. aku tidak tahu pasti. I just wanna prepare for the wedding.. ( mengangkat bahu) . hmmm..sepertinya aku jadi ibu rumah tangga yang bakal punya anak banyak. (membuka matanya lebar-lebar), aku suka anak-anak.

Mengapa kamu menikah?
Aku menikahi dia, karena orangtuanya memintaku menikahi putrinya. Pernikahan ini pernikahan bisnis. Aku dah kerja lama di bisnis keluarganya. Mereka mengharapkanku dapat membantu mengembangkan bisnis ini. Apakah aku cinta dengan anaknya apa bukan, itu masalah belakangan. Aku tahu ini suatu tanggung jawab besar. Anaknya masih kecil. aru saja lulus SMA kemaren, tapi aku yakinlah, aku bisa menjadi imam yang baik untu keluargaku nantinya. Cinta bisa datang dengan sendirinya . aku hanya ingin membentu keluarga sakinah, mawaddah warrahmah. Doain ya..

Mengapa kamu menikah?

Boww.. gue dah 9 tahun pacaran. Buat apa lagi lama-lama. Gue dah lama memundurkan waktu. Kasihan ma dia. Pas gue bilang ayo lakukan..so, gak nyampe seminggu, gue ma dia mendadak menikah. (ketawa... ). Alhamdulillah.. gw dah parno sendiri kalo denger cerita orang-orang yang bilang kalo pacaran lama itu bisa jadi gak jodoh. Pacaran ma siapa..nikah ma siapa. Tapi ya ini.. we are already marry dan semuanya jadi lebih indah sekarang. Gw dah gak perlu pulang-pulang dari rumahnya.. secara rumahnya dia rumah gue juga. Hehehehe.

Mengapa kamu menikah??
Aku mau membuka lembaran baru, nin. Setelah kegagalan pernikahanku yang pertama. Aku tahu kalau aku juga harus menghadirkan sosok ayah ke anakku. Aku gak mau gagal lagi. Jadi ketika dia datang kepadaku dan menerima keadaannku, menerima anakku, dan aku merasa nyaman dengan dia. Dia menghormatiku, dan aku yakin dia tidak akan pernah memukulku atau mengatakan hal-hal kasar kepadaku karena satu kesalahan kecil yang kulakukan. Aku mengikuti kata hatiku.. aku ingin hidup bersama dengan dia sampai nanti aku sudah nenek-nenek. Aku ingin mati dalam pelukannya. (halah.. aku romantis banget ya). Yach, nin... aku bisa menyembuhkan sedikit demi sedikit trauma ku ketika bersama dengan dia. Bismillah aja nin..semoga ini yang terakhir. Aku berdoa selalu untuk ini. Tidak hanya untukku, tapi juga untuk anakku.. Semoga dimudahkan segala sesuatuny Doain ya nin... 


Pernyataan-pernyataan ini merupakan serangkaian wawancaraku dengan beberapa orang yang mendasari mengapa seseorang menikah.
Well.. ini adalah satu dari sekian banyak alasan mengapa seorang menikah. Setiap orang memiliki alasannya sendiri, rasional maupun tidak rasional. Emosional, intuisi, semua elemen dari indrawi dikerahkan untuk mendeteksi alasan mengapa kita ingin menikahinya. Pertanyaan ini sepertinya sangat essensial bagi mereka yang perlu mendalami hati.
Nah.. untuk mereka yang sedang merencanakan untuk menikah,mungkin sebaiknya anda perlu menanyakan kembali, alasan mengapa ingin menikah dan mengapa anda ingin menikahinya. Untuk mereka yang belum menikah... pastikan bahwa anda merasa bahwa anda memang merasa bahwa menikah adalah salah satu cara bagi anda untuk meraih kebahagiaan. Untuk mereka yang telah menikah.. well, ingat lagi, apa tujuan anda untuk menikah, seperti yang telah anda ikrarkan di hadapan penghulu pernikahan anda . Tanyakan pada diri anda sendiri: apakah anda menghadirkan diri secara utuh ketika menikah?? Menjadi diri sendiri dengan alasan yang jujur.. akan menghadirkan kebaikan pastinya. Tanya pada diri..sesubjektif mungkin. Percayalah... ini akan membantu..


22 Agustus 2011.
Karena aku percaya Cinta tidak butuh pernikahan
tapi Pernikahan Butuh Cinta.

dan Cinta masih seperti Udara.
^_^