Kamis, 15 November 2012

Before I am

Makanan
Aku adalah  lembutnya daging putih ikan ilak panggang disajikan diatas pinggang jingga dengan balutan daun pisang kecoklatan  terbakar sabut kelapa. Diletakkan di atas meja kayu panjang di tengah gubuk di pinggir pantai selat karimata. Memandangnya, membuat  lidahmu hampir saja menetes. nasi putih hangat , tumis kangkung gurih  dan tak lupa satu  piring kecil sambal terasi terbuat dari terasi terbaik dari pulau kelapa terhidang diatas piring-piring khas kampungnya para pelaut.    Ikan tersegar baru dijemput nelayan tadi pagi dengan kail tongkol diantara batu-batu granit raksasa. Nelayan yang hari itu perahunya bersahabat dengan angin dan berkata padanya “akan kujual ikan ini seharga lima puluh ribu rupiah, agar anakku bisa makan nasi esok hari”. Ilak pejantan yang berkelana dari arus laut cina sampai ke butiran pasir pulau kelapa. Ia memakan plankton terbaik diantara gugusan terumbu karang warna warni yang bergoyang dengan irama. disajikan panas, dipadu bumbu kunyit dan cabe rawit  halus yang melumer dengan kemiri , minyak dan rencah lainnya. Warnanya segar dan ranum . seperti perawan yang ingin disesapi kemesraannya.  Serpihan bumbu merah jingga mengintip belahan daging lembut yang menyeruak menantang hasrat menunggu lelaki untuk menjamahnya . menyentuhnya membuatmu lupa dan terbang diantara awan gendut putih.


Pesan
Aku adalah sepotong janji. Janji untuk kesetiaan setiap pegangan. Janji diantara bibir basah yang menarik senyum mesra. Aku adalah  secarik harapan. Harapan yang terpegang teguh dari setiap mimpi-mimpi kecil. Harapan tentang kemegahan cinta yang menyelimuti benak setiap pecinta. Aku adalah pengabdian. Pengabdian kepada mereka yang terpejam oleh realita. Pengabdian akan indahnya aksara dan berkilaunya singgasana kemuliaan jiwa. Aku adalah deburan kegelisahan. Kegelisahan yang meramuku untuk segera melompat dan berlari. Kegelisahan yang membuatku terdiam, mematut diri, menyendiri. Aku adalah rasa. Yang member warna pada lidah yang mengecap. warna yang memberi rasa pada titik kerucut di rongga mata. Aku adalah kemilau bulan yang bulat dan tertawa .aku adalah kayu yang lembab, udara yang mengisi rongga dada, bumi yang terpijak erat, api yang menjilat menghidupkan, air yang mengalir diantara pegunungan dimana lelaki tua duduk bersama kekasihnya.

Kejadian istimewa
Aku adalah matahari hangat yang tersenyum di pagi rupa. Hari  sejuk damai yang menggiring pada satu cerita. Cahaya  Matahari yang jatuh pada rambut tipis di atas jemari lentik para gadis muda. Sapaan hijau daun kamboja. Teguran manis dari mawar merah muda. Dan reguk udara yang semerbak dari pohon mangga. Mangga manis  yang dipetik oleh seorang kekasih untuk gadisnya.gadis yang menunggu dalam sebuah gubuk mungil  dalam istana. Kekasih datang tak hanya membawa mangga, kuda putih bersayap emas tiba bersamanya. Sang kekasih datang untuk menjemput sang dara menuju mahkota. Mahkota berkilau yang tersembunyi di dalam sebuah hutan rimba. Dan petualangan baru saja dimulai. Ada cinta dalam cerita. Ada cerita dalam cinta buah mangga. Dan hari itu, matahari duduk dengan megah di ubun-ubun kakek tua. Ia bercerita pada cucunya, mangga muda manis itu telah membuat sang nenek jatuh cinta. Sang cucu terkikik-kikik tertawa.

Seorang yang menarik

Aku adalah bening hati dara jelita. Aku adalah tutur kata memukau yang berkelok-kelok menjelajah dunia. Aku adalah cinta yang ranum dalam kertas hitam jelaga. Aku adalah bayi mungil elok yang dipuja. Aku adalah warna ungu yang menyentuh gaun Cinderella. Aku adalah mayang terurai menghiasi pipi putih salju jenaka. Aku adalah mata coklat tua  . Aku adalah cerita dalam cinta bayu pada dinda. Aku adalah kereta senja yang menjemput anak muda merindu membara. Aku adalah not-not  cantik yang menghiasi tangga nada lagu cinta. Aku adalah hiasan dari mutiara karang laut segititga. Aku adalah denting piano yang memecah keheningan malam purnama. Aku adalah hembusan nafas . Aku adalah kecupan manis coklat susu cangkir raja. Aku adalah kuda poni berjalan-jalan di tepi danau seroja. Meringkik, merumput pada daun manila, bercinta dengan cermin air bunga narcissa dan tertawa bahagia bersama burung gereja.

Tempat
Aku adalah pantai yang harum oleh bau ikan dan udang yang manis.  Pantai yang batang kelapanya tinggi ingin bersalaman dengan langit dunia.pantai yang bertebaran dengan  Pasir putih yang menghangatkan telapak kaki telanjang. Anak-anak suku sawang bermain bola dengan ombak jadi gawangnya.  Seorang kakek membawa segerombolan cucunya mengarungi ombak kecil di pinggiran segitiga. Sekelompok bugis muda datang dengan sarung disematkan di kepala.  Bekerja pada lubang pohon sagu, tuk membawanya ke pulau jawa. Pohon cemara yang tergoda oleh lembutnya angin dari utara. Perahu hijau, biru dan kuning yang wara-wiri diatas buih-buih ombak sang dewi. Jemari pandan hijau menyentuh bayu malu-malu. Rumput manila liar duduk diantara kayu-kayu terdampar. Senja itu, jingga menyentuhkan warnanya di ufuk cakrawala. Sang raja punai bersenandung lirih. Pekikannya merendah meninggi., seketika pilu. Sunyi, syahdu, menemani sendiri.. dan ombak datang menghampiri.




Benda
  Aku adalah foto-foto kenangan yang berdebu dalam album sang kakek tua. Aku adalah bayangan yang selalu mengikuti nina kemanapun perginya dia. Aku adalah pakaian yang melekat erat pada kulit, menyelimuti panasnya dunia. Aku adalah kaki yang melangkah dengan bibir yang mengatup. Aku adalah bangku di sudut taman kota. Setia mendampingi setiap pencerita mengeluhkan dirinya. Akan sarapan yang tidak berkompromi dengan lidahnya. Aku adalah pancuran air dari tanah merah. Embunku sejuk dan menyegarkan daun telinga. Aku adalah boneka beruang coklat berbaju merah muda yang pandai menari dan tertawa. Memeluknya, meraskaan bahwa dunia ini memang indah dengan semestinya.

Sesuatu yang terjadi setiap hari

Aku adalah persona. Aku adalah kebermaknaan di setiap scene otak berwarna biru dan merah muda. Aku adalah endorphin yang menyusup kaki jemari. Aku adalah senyuman dari wajah keriput nenek penjual kacang di pinggir bioskop cikini raya. Aku adalah butir-butir pasir coklat, putih, merah, dalam saku celana. Aku adalah benang merah dari uang seribu rupiah milik dwima. Aku adalah huruf-huruf panjang yang menyusun kertas aroma vanilla. Aku adalah buah berry diatas pie toko si dina. Aku adalah kayu manis dalam cappuccino hangat meja pak tua. Aku adalah gelembung sabun bocah salemba.aku adalah irama chacha dansa pengantin muda. Aku adalah janji setia yang mengalir dari kenangan akan satu ketika. Dimana cupcake kuning hijau muda terhidang dietalase toko belanda tua
Pemandangan yang selalu dilihat setiap perjalanan
Benda
Aku adalah pintu kayu tua. Aku adalah rumah hijau dengan kamar-kamar 3 x 3. Aku adalah dapur mungil dengan kompor yang berderit. Aku adalah toaster roti yang meloncat  pagi-pagi. Aku adalah fragmen speaker berceloteh tentang rihanna. Aku adalah satu sendok teh kopi, tiga sendok teh krimmer  dua sendok teh gula dan sejari  uap panas dari air termos  dalam cangkir orange Aku adalah molekul udara yang hinggap pada jemuran . aku adalah matahari yang melongok dari balik jendelaa. aku adalah tanah merah basah . Aku adalah aroma belimbing manis hijau-hijau . aku adalah suasana theme for Elvira. Rumput –rumput yang bercerita semalam ada malaikat datang menyapa. Aku adalah tepian sungai yang bening.  Jejeran atap rumah –rumah merah marun di tepi jalan. Kupu-kupu memerdukan sayapnya berceloteh tentang bunga mawar liar di depan beranda. Semut beriirng memutih memanjang berpelukan.
Tempat yang ingin anda datangi kembali

Aku adalah perpustakaan dengan ribuan buku tua. Aku adalah music klasik yang terdengar dari headphone di sudut ruang berkaca. Aku adalah kertas-kertas bermakna. Aku adalah pensil-pensil warna. Aku adalah sketsa. Aku adalah diskusi tentang hidup dan makna dunia. Aku adalah bilik kuning muda. Aku adalah drama. Aku adalah pentas keajaiban cinta. Aku adalah toilet wangi dahlia. Aku adalah tulip ungu muda menyentuh paras ayu dara muda.
Sisi negative diri

Aku adalah batu hitam mengkilap yang mengendap dalam danau minyak yang gelap. Aku adalah melodi yang terhempas oleh kibasan pedang. Aku adalah sisi-sisi berlian merah hitam.aku adalah garis putih melingkar di jari. Aku adalah kebekuan yang hinggap pada air. Aku adalah pelangi warna tiga yang pergi sembunyi-sembunyi. Aku adalah sepi yang sesak. Aku adalah sedih yang menyelinap dalam ruang 3x3.aku adalah lagu sendu syahdu dari radio tua disudut sana.
Sisi positif diri

Aku adalah pecinta. Setidaknya, aku pecinta untuk mereka yang bercinta. Atau setidaknya, aku pecinta bagi mereka yang ingin bercinta. Aku adalah darah segar  yang meronakan tulang pipi gadis muda. aku adalah agenda. Aku adalah tanah, air  api dan udara. Aku adalh rasa yang menggetarkan untuk menyentuh puncak dunia. Aku adalah salju cair. Aku adalah kepahamanan. Aku adalah kerumitan yang sederhana. Aku adalah akar yang dalam. Aku adalah batangyang menjulang. aku adalah daun hijau yang segar. Aku adalah ranting yang ramping. Aku adalah buah rasa.



Yang diinginkan dalam hidup.

Aku adalah tujuan yang nyata. Absurditas yang melogika. Filosofi coklat manis yang hadir di sofa. Aku adalah titik tantangan jiwa. Aku adalah proses yang menyala-nyala. Aku adalah rasa manis, pedas, asin dari kuah percobaan cinta. Aku adalah jiwa dalam arti jiwa. Aku adalah kepala yang bermahkota. Aku adalah kenikmatan dalam derita. Aku adalah maestro yang membiarkan imajinasi meraja lela. Aku adalah maha karya dari jenius yang tak diduga. Aku adalah gadis kecil yang menertawakan kucing mengejar ekornya. . Aku adalah handuk hangat musim hujan. Aku adalah aroma vanilla. aku adalah pink blossom di senyum bibir tipis. Aku adalah highlight ungu yang disentuhkan kelopak mata.  Aku adalah dermaga yang tertambatkan kano kuning. Aku adalah pesta dengan gelas terantuk dan irama khas sade. Aku adalah rasa sehabis mendengarkan Hey Jude.

aku adalah erat jemari.
Aku adalah... Bukan tentang entah..
^_^
Senyum terbuka
Suka ria di Istana Putri Pizza
Penantian di dermaga
Senja
Potret
cemara
aroma
lentik jari
piano  melodi harmoni

aaaah... lagu merdu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar